Bupati Magetan Bersama Jajaran Forkompinda Ziarah ke Monumen Soco 2 & 1

Magetan | jejakkasustv.com – Monumen Soco merupakan Peristiwa yang tidak bisa terlupakan dalam catatan sejarah Republik Indonesia. Peristiwa kelam bagi anak bangsa. Kala itu, antara Bulan September hingga Desember 1948, terjadi pemberontakan di Kabupaten Madiun, Magetan dan sekitarnya. Otak dari peristiwa itu adalah Front Demokrasi Rakyat, yang terdiri dari Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.

Monumen Soco merupakan tempat wisata sejarah yang berlokasi di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Di tempat ini terdapat sisa peninggalan sejarah berupa Gerbong Kerta Pati dan monumen Tetengger bekas sumur “neraka” tempat pembuangan 108 korban pembantaian PKI.
peristiwa berdarah pembantaian PKI bagian dari Pemberontakan PKI pada tahun 1948. Monumen ini diresmikan pada tahun 1989 oleh ketua DPR RI M. Khasir Suhud. Komplek Monumen Soco terdiri dari tiga bangunan utama, yakni Pendopo Loka Pitra Dharma, Gerbong Kerta Pati, dan Monumen Tetengger Soco.
Hari ini untuk menandai peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2021,TIN/Polri terlihat mendukung upacara hari kesaktian Pancasila, Yang diselenggarakan oleh Pemkab Magetan yang dilaksanakan di Desa Soco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan, pada hari Jum’at 01 Septembar 2021.

Bacaan Lainnya

Upacara yang dihadiri oleh Bupati Magetan Suprawoto, Forkompinda Magetan Camat se- Magetan, TNI – Polri, Kepala Desa Soco, tokoh masyarakat Desa Soco. Upacara ditandai pembacaan Ikrar kesetiaan terhadap Pancasila dan ditutup dengan peninjauan Gerbong Kerta Pati, dan Monumen Tetengger Soco lubang kekejiaan PKI Muso tahun 1948 dan juga melihat foto- foto para tokoh yang di gurur kala itu.

Menurut Bupati Magetan, Suprawoto mengatakan, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2021 kaili ini, bertempat di Desa Soco Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, karena di Desa Soco ini merupakan salah satu tempat saksi bisu kekejaman PKI pada tahu 1948. ”Banyak sejarah kelam yang dilakukan oleh PKI di Magetan, pada tahun 1948 banyak pejabat, tokoh masyarakat dan ulamak banyak yang menjadi korban, oleh sebab itu ini menjadi kewajiban bahwa kemerdekaan selalu ada rintangan, pemerintahan selalu ada tantangan setiap masa tantangannya berbeda, pada saat awal awal kemerdekaan selain tantangan dari luar dari penjajah yang mau menjajah kembali juga antar kita sendiri, kemudian saat ini tantanganya tentu berbeda, tetapi kita patut melihat kebelakang, “kata Suprawoto Bupati Magetan pada hari Jum’at 01 Septembar 2021.

Di Desa Soco ada monumen yang terdapat dua sumur tua yang dijadikan tempat pembantaian oleh PKI. Ratusan korban pembunuhan keji yang dilakukan PKI ditimbun jadi satu di lubang sumur yang tak lebih dari satu meter persegi itu. Di sumur tua itu ditemukan tak kurang dari 108 jenazah korban kebiadaban PKI. Sebanyak 78 orang diantaranya dapat dikenali, sementara sisanya tidak dikenali. Sumur-sumur tua yang tak terpakai di desa Soco memang dirancang oleh PKI sebagai tempat pembantaian massal sebelum melakukan pemberontakan.

Beberapa nama – nama korban yang menjadi korban pembantaian PKI di Desa Soco adalah Bupati Magetan Sudibjo, Jaksa R Moerti, Muhammad Suhud (Ayah mantan Ketua DPR/MPR, Kharis Suhud), Kapten Sumarno dan beberapa pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat setempat termasuk KH Soelaiman Zuhdi Affandi, pimpinan Pondok Pesantren Ath-Thohirin Mojopurno, Magetan.

Bupati Magetan

Disamping itu ada gerbong Kereta Api Kertopati yang digunakan untuk mengangkut dan membuang jenasah, ke daerah Soco.
Disamping sumur Tua Soco, di Madiun juga terdapat sumur tua lainnya sebagai kuburan massal. Yakni sumur tua Desa Bangsri, sumur tua Desa Cigrok, dan sumur tua Desa Kresek yang juga dibangun Monumen diatasnya. Anang Sastro, JKTV.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *