Sambut Kedatangan Wapres RI, AMPERA Gelar Aksi Mendesak Kapolres Nias Ungkap Kasus Babi Ilegal dan Limbah Angel Durian

Jejakkasuatv.com | Kepulauan Nias Sumatera Utara, 17 November 2025 – Menjelang kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia ke Kepulauan Nias, Aliansi Massa Pergerakan Rakyat Nias (AMPERA) menggelar aksi unjuk rasa di Mapores Nias Jumat, 21/112025.

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk desakan masyarakat kepada Kapolres Nias agar segera menuntaskan sejumlah kasus yang dinilai berlarut dan tidak menunjukkan perkembangan signifikan.

Tuntut Pengungkapan Kasus Lalu Lintas Babi Ilegal dan Pembuangan Bangkai Babi

Koordinator AMPERA, Nota Ziliwu, menyampaikan bahwa aksi ini berangkat dari keresahan publik atas lambannya penanganan laporan masyarakat terkait dugaan lalu lintas babi ilegal di Pelabuhan Gunungsitoli, serta kasus pembuangan bangkai babi di Desa Lasara Sowu, Kecamatan Gunungsitoli Utara, pada awal Oktober 2025.

“Sampai hari ini, masyarakat tidak melihat progres yang jelas. Laporan sudah disampaikan, tetapi tidak ada kejelasan. Kami khawatir ada pembiaran, dan ini sangat meresahkan karena menyangkut kesehatan dan keselamatan warga,” tegas Nota Ziliwu, Senin (17/11/2025) sore.

Ia menambahkan bahwa praktik ilegal tersebut bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi menimbulkan ancaman bagi penyebaran penyakit dan mencemari lingkungan sekitar.

Soroti Lambannya Penanganan Laporan Limbah Usaha Angel Durian

Selain kasus babi ilegal, juga menyoroti persoalan lingkungan yang melibatkan usaha Angel Durian di Jalan Yos Sudarso, Gunungsitoli.

AMPERA mendesak Polres Nias untuk mempercepat proses penyelidikan laporan masyarakat terkait pembuangan limbah kulit dan biji durian yang diduga tidak melalui prosedur pengolahan limbah.

“Usaha Angel Durian sudah beroperasi lebih dari satu tahun tanpa pengelolaan limbah yang benar. Limbah dibuang begitu saja ke samping jalan dan permukiman warga di Desa Iraonogeba,” ujarnya.

“Ini mencemari lingkungan dan menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan masyarakat,” lanjut Ziliwu.

Menurutnya, penegakan hukum tidak boleh tebang pilih, terlebih jika menyangkut keselamatan dan kesehatan publik.

Desakan Publik Menguat Menjelang Kedatangan Wapres

Aksi AMPERA ini disebut sebagai momentum untuk menunjukkan kepada pemerintah pusat bahwa masyarakat Nias menginginkan aparat penegak hukum bertindak tegas dan profesional. Mereka berharap kehadiran Wakil Presiden RI di Kepulauan Nias tidak hanya sebagai agenda seremonial, tetapi juga membuka ruang evaluasi terhadap aparat daerah yang dinilai lamban merespon aspirasi rakyat.

Harapan Masyarakat: Transparansi dan Kepastian Hukum

AMPERA menegaskan bahwa aksi mereka akan terus berlanjut bila Polres Nias tidak segera memberikan kepastian dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.

“Kami datang dengan damai, tetapi tuntutan kami serius. Masyarakat menunggu keadilan. Kami meminta Kapolres Nias untuk bekerja cepat, transparan, dan bertanggung jawab,” tutup Nota Ziliwu.

Hingga berita ini diterbitkan, Polres Nias belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kedua kasus tersebut.

Tim#

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *