BLITAR ,Jejakkasustv.com – Seorang oknum wartawan Kediri inisial YD diduga melakukan pemerasan kepada sejumlah pengusaha tambang pasir di Kabupaten Blitar. YD kerap kali membuat resah dengan dalih membuat pemberitaan soal tambang namun ujung-ujungnya meminta sejumlah uang.
Seorang pengusaha tambang yang tak mau disebut namanya mengatakan, oknum wartawan ini selalu menakut-nakuti para pengusaha tambang atau seseorang yang sedang berperkara dengan cara menulis pemberitaan yang isinya sangat mengintimidasi.
“Saya sebetulnya sudah berupaya bersikap baik terhadap YD. Setiap dia (YD) mengirim pesan lewat WhatsApp selalu saya balas. Gak tau tiba-tiba muncul berita itu,” kata si pengusaha, Jum’at (17/11/2023).
Lanjutnya, dari pemberitaan tersebut, kemudian ada sebuah kesepakatan dengan YD yang apabila beritanya di-take down (dihapus) maka dirinya (si pengusaha) harus membayar biaya sesuai dengan yang telah disepakati.
Banyak pihak lalu menyarankan si pengusaha tambang yang merasa diintimidasi tersebut untuk melaporkan ke Dewan Pers dan Kemenkominfo agar melakukan evaluasi terhadap perusahaan media sekaligus wartawan yang sering melakukan intervensi terhadap sejumlah pengusaha tambang.
“Kami pengusaha tambang ingin agar tidak ada lagi oknum-oknum media yang melakukan pemerasan dengan trik seperti itu. Bikin berita yang menyudutkan meskipun kami sudah berusaha bersikap baik. Kami yakin cara oknum wartawan tersebut menyalahi kode etik jurnalis. Bukankah wartawan juga bertanggungjawab pada setiap tulisannya?,” ujar dia.
Selain itu, tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya di tambang pasir, apakah itu kuli, operator escavator, supir truk, warung kopi dan lain sebagainya. Mereka bahkan sudah bertahun-tahun menghidupi keluarganya dari pekerjaan tersebut.
“Tolong dipikirkan nasib orang-orang itu nanti bagaimana kalau mereka gak bekerja. Keluarganya mau dikasih makan apa?,” pungkasnya. (tim)