Mutiara HUT Bhayangkara Ke 73

Jejakkasustv.com | Setelah seminggu lebih kita mudik utk silaturahim & HBH di kampung halaman serta HBH di kantor dan diundang alumni sekolah…… ada sebuah kisah yg bagus utk kita renungkan…. agar tetap bisa tersenyum ::๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š *”OLEH2 SILATURAHMI”*

Dalam sebuah acara silaturahmi, beberapa cucu dari 8 orang anak menjumpai eyangnya yg ada di desa.

Mereka menceritakan kisah sukses masing2.
Ada yang menjadi direktur BUMN, ada yang menjadi direktur Bank, ada yg menjadi Pengusaha sukses, Tni Polri. Dokter, Arsitek, Pengacara, Konsultan, dll.

Melihat para cucu2 tersebut ramai2 membicarakan kesuksesan mereka, eyang tsb segera ke dapur kemudian mengambil se-teko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda2. โ€ŽMulai dari cangkir yang terbuat dari kristal dan kaca dg ornanen dan bentuk yg menarik sampai cangkir kaca dg bentuk yg sederhana..

_โ€œSudah, sudah.. Ngobrolnya berhenti dulu. Ini Eyang sudah siapkan kopi buat kalian,โ€_ seru sang eyang memecah keasyikan obrolan mereka.

Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat.
Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir yang paling jelek.

Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang eyang pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.

_โ€œMari, silakan diminum,โ€_ ajak sang eyang, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek.

_โ€œBagaimana rasanya? Nikmat kan? Ini dari kopi hasil kebun eyang sendiri.โ€_

_โ€œWah, enak sekali eyang.. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,โ€_ timpal salah satu cucu yang langsung diiyakan oleh saudara2 yang lain.

_โ€œNah, kopinya enak ya? Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan. Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?โ€_ tanya sang eyang.

Cucu2nya dari 8 anaknya yang menyebar di berbagai kota itu pun saling berpandangan.

_”Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah dan tidak menarik._

_Memilih hal yg terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu._
_Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain dan mulai membandingkannya._

_Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.โ€Ž_

_Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yg kita miliki.”_

Semua cucunya tertegun mendengar penjelasan dari sang eyang.
Penjelasan dari sang eyang telah menyentak kesadaran mereka.

_”Cucu-cucuku tercinta…”_
lanjut sang eyang.

_”Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati._
_Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting._
โ€Ž
_Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, sarana yg mewah, karier yg bagus dan pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagiaan hidup dan kenikmatan dlm beribadah._
_Itu konsep yg sangat keliru._

_*Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh “Apa yg ada di dalam” bukan “Apa yg kelihatan dari luar.*”_
โ€Ž
_Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang._
_Tak salah jika kita mengejarnya._
_Tak salah pula bila kita ingin memilikinya._

_Namun, semua itu hanya sarana._
_Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan._

_Apa gunanya memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan kedamaian,_ _ketenteraman,_ _ketenangan, dan kebahagian sejati di dalam kehidupan kita?_

_Itu sangat menyedihkan._
_Karena hal itu sama seperti kita menikmati kopi kualitas buruk yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal…”_

_Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya…”_

*******

Selamat Hari Bhayangkara ke 73
๐Ÿ™โ˜•๐Ÿ˜Š

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *