Mobil siaga desa (MSD) tertulis Desa Tapen, Kecamatan Kudu, tertangkap kamera ponsel warga sedang mengisi BBM jenis Bio Solar pada drum yang diletakkan di dalam MSD.
Jejakkasustv.com | Seputar Polres Jombang – Polda Jatim – Penggunaan mobil siaga desa (MSD) di Kabupaten Jombang, tak luput dari perhatian serius masyarakat. Betapa tidak, MSD yang fungsinya untuk kegiatan sosial, kerapkali digunakan tidak sesuai dengan fungsinya.
Seperti yang terjadi pada Kamis (22/8/2019) pagi. Sebuah MSD tertangkap kamera warga sedang berada di SPBU. Tapi, MSD tersebut bukannya mengisi bahan bakar pada tangki MSD, malah digunakan untuk mengangkut sejumlah drum yang diisi BBM jenis bio solar.
Menurut salah satu saksi yang memfoto MSD tersebut, pagi itu sekitar pukul 09.19 WIB, dirinya sedang mengisi BBM untuk sepeda motornya di SPBU wilayah Kecamatan Ploso. Bersamaan dengan itu, lanjut saksi, sebuah MSD masuk ke SPBU tersebut dan berhenti di samping pompa pengisian BBM jenis bio solar.
“Sesaat kemudian, pintu MSD bagian belakang sopir itu dibuka. Tampak jelas, MSD tersebut mengangkut sejumlah drum, lalu diisi dengan BBM bersubsidi jenis bio solar,” ungkap saksi yang menolak namanya disebutkan.
Karena merasa janggal, dia mengaku langsung mengambil ponsel miliknya dan mengambil gambar MSD yang sedang digunakan untuk “kulakan” BBM jenis bio solar. Pada mobil siaga desa bernopol S 1024 QP tersebut, tertulis nama Desa Tapen, Kecamatan Kudu.
“Ya langsung saja saya foto, karena aneh. MSD kok malah digunakan kulakan solar. Kan bukan peruntukannya. Bayangkan saja, setelah digunakan kulakan solar, lalu mengangkut orang sakit, kan tentu bau solar,” ungkapnya.
Ditambah lagi, lanjutnya, di area SPBU tersebut terpampang spanduk bertulis permintaan maaf jika SPBU tersebut tidak melayani, pengisian BBM berulang-ulang/ngetap, mobil/motor dengan tangki modifikasi, serta kendaraan yang tidak sesuai Perpres 191/2014.
“Nah, apalagi ada spanduk bertulis seperti itu di area SPBU ini. Lebih aneh lagi kan?,” pungkasnya.
Sayangnya, hingga berita ini diunggah, Kepala Desa Tapen, belum bisa dikonfirmasi terkait adanya dugaan penggunaan Mobil Siaga Desa yang tak sesuai peruntukannya ini. (nas/kj)