Masyarakat kabupaten Pringsewu meragukan kualitas bendungan way sekampung

Jejakkasustv.com | Lampung – Adanya perubahan sekejul pengerjaannya bendungan way sekampung menurut pimpro lama Ilham Rudianto pembangunan di percepat dari tahun 2022 menjdi 2019 ini menjadi suatu pertanyaan masyarakat kabupaten Pringsewu mengenai kwalitas dan kekuatan bangunan bendungan way sekampung.

Dalam hal ini mengapa penegak hukum tutup mata dengan adanya pengerjaan proyek besar way sekampung diduga tidak sesuai spesifikasi dalam pengerjaannya, salah satu warga bumiratu Joko saat dimintai keterangan oleh awak media jejakkasus.info Rabu(4/9/2019) kami warga bumiratu tidak terima pak, kalo bendungan way sekampung menurut informasi masa bendungan yang nilainya Triliunan batunya dari pembuangan limbah PP untuk ditimbulkan di badan bendung way sekampung kami kami kwatir apabila bendungan way sekampung itu tidak kokoh pasti warga Bumiratu duluan yang akan terkena dampak kebanjiran akibat bendungan way sekampung itu jebol pungkasnya.

Bacaan Lainnya

Ilham Rudianto menjelaskan secara lisan kepada tokoh masyarakat bahwa penurunan great batu atas kemauan PU dan Konsultan hal ini akan berdampak pada kekuatan bendungan pungkasnya H.wanawir

Meski demikian bagian Lab Batu PT Waskita Karya, Hendro saat dikonfirmasi , membenarkan batu Quarsit Sikis yang digunakan untuk penimbunan di area genangan way sekampung.

“Batu yang kami gunakan dari hasil pengerukan di area genangan itu jenis batu kualitas batunya yang lumayan bagus,” kilah Hendro

Saat ditanya apakah di perbolehkan pihak PT Waskita untuk melakukan penambangan di area genangan, kemudian Hendro menjawab, boleh.

“Untuk melakukan penambangan di area genangan atas perintahkan oleh KKB komisi keamanan bendungan dari PU,serta konsultan kami di perbolehkan untuk melakukan pengerukan diarea genangan yang jaraknya sangat dekat dengan badan bendungan way sekampung,” urai Hendro.

Sebelumnya pemerintah Jokowi-JK juga turut merekonstruksi beberapa waduk menjadi bendung Daerah Irigasi (DI). Segala upaya itu dimaksudkan demi menjaga penyaluran air ke area persawahan yang jadi sumber ketahanan pangan nasional sebagai salah satu program prioritas Nawacita.

“Ketahanan pangan ini kita lalui melalui ketahanan air untuk pertanian. Itu alasan kenapa dibangun 65 bendungan, kenapa dibangun irigasi, karena untuk ketahanan pangan kita.

diduga batu Qursit sikis hasil dari penggalian dari Area genangan, dilakukan oleh pihak pengelola PT Waskita untuk melakukan penimbunan sehingga Dengan menggunakan batu Quarsit sikis yang di peroleh dari pengerukan di area genangan mendapatkan keuntungan PT Waskita.

Kemudian awak media menayangkan kembali ke pada Hendro apakah di perbolehkan pihak PT Waskita untuk melakukan penambangan di area genangan, kemudian Hendro menjawab kami di perbolehkan untuk melakukan penambangan di area genangan atas perintahkan oleh KKB komisi keamanan bendungan dari PU,serta konsultan kami di perbolehkan untuk melakukan pengerukan diarea genangan yang jaraknya sangat dekat dengan badan bendungan way sekampung.

Dalam hal ini penegak hukum perlu melakukan peninjauan dan pemeriksaan kepada PT Waskita, yang telah melakukan penimbunan menggunakan batu Quarsit sikis yang kuwalitas batu tersebut patut di pertanyakan, informasi dari beberapa narasumber batu Quarsit sikis yang digunakan adalah batu yang kwalitas nya sangat jelek dan sangat rapuh, kami takut kalo batu tersebut tetap digunakan, kemungkinan dampak kedepannya akan bahaya jebol apabila bendungan way sekampung sampai jebol maka masyarakat PringSewu yang akan terkena dampak kebanjiran, apa bila PT Waskita masih menggunakan batu Quarsit sikis yang hasil dari pengerukan dia areal genangan untuk ditimbunkan ke lokasi Badan bendung, kemungkinan yang di kwatir akan jebol, apabila PT Waskita masih tetap menggunakan batu Quarsit sikis.

peraturan pemerintah yang sudah di tetapkan melalui Balai besar, tidak boleh melakukan penambangan di area genangan yang jaraknya sangat dekat dengan badan bendung karena akan berdampak buruknya tanggul penahan air yang akan mengakibatkan bocor atau jebol nya tanggul penahan air akibat pengerukan di area genangan, tapi mengapa pihak PT. Waskita tetap saja melakukan pengerukan untuk melakukan menimbunan yang menggunakan bahan material batu Quarsit sikis yang di peroleh dari pengerukan di area genangan.(Bambang)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *