Kunci Kemakrifatan pada Allah SWT

Jejakkasustv.com | Secara umum, makrifat adalah perjalanan rohani seseorang dalam mengenal Tuhan lebih mendalam menggunakan hati. Dalam Islam, makrifatullah merupakan sesuatu yang sentral. Pasalnya, buah hasil dari ma’rifatullah yaitu kecerdasan rohaniah

Kunci Makrifat dan Gapai Kebahagiaan Hakiki, kunci makrifat kepada Allah adalah mengenal jati diri dan mengetahui hakikat nafsu. Hal ini sejalan dengan firman Allah, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di seluruh penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tadak cukupkah bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS Fushilat [41]: 53).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Siapa saja yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal tuhannya.”

Artinya, tidak ada yang lebih dekat dengan kita kecuali diri kita sendiri. Sehingga ketika kita tidak mengenal diri sendiri, bagaimana mengenal tuhan kita.

Siapa pun yang menginginkan kebahagiaan itu haruslah mengetahui hakikat dirinya dan makrifat kepada Tuhannya. Demikian penjelasan tentang kunci makrifat kepada Allah dan kebahagiaan hakiki sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Ghazali (Lihat: Kimiya as-Sa‘adah, hal. 124).

Gerbang Menuju Ma’rifatullah
Kajian Islamiah, hakekat sholat, ilmu tauhid, marifatullah, dan konsep ketuhanan dalam islam,doa dan zikir, makrifat hati

> Kajian Islam

Senin, 18 Maret 2013
> ZIKIR MAKRIFAT PARA AHLI TAREKAT
Bagaimana cara berdzikir kepada Allah SWT sehingga kita siap untuk bertemu dengan-NYA?
Dzikir adalah sebuah aktivitas yang kaya akan aspek esoteris. Ia adalah bagian laku yang harus ada dalam sebuah perjalanan suluk menempuh jalan ruhani untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Semesta Alam. Dalam prakteknya, berdzikir harus mengikuti aturan-aturan dan adab tertentu sesuai dengan cara yang dituntunkan oleh para guru spiritual sepanjang masa.
Pada kesempatan kali ini, akan dipaparkan adab berzikir dan tata cara zikir dengan harapan agar kita mendapatkan pengetahuan bagaimana berdzikir yang khusyuk agar kita bisa bertemu Allah SWT.
1. Membaca lafaz LA ILAHA ILLA ALLAH. Artinya: Tiada Tuhan selain Allah. Zikir ini disebut zikir NAFI ISBAT.

Lafaz ILLA ALLAH ini disebut Isbat yang artinya pengecualian atas segala sesembahan kecuali hanya Allah SWT.

2. Membaca lafaz ALLAHU. Zikir ini disebut ISMU AL-ASMA

3. Membaca lafaz zikir HUWA ALLAH. Zikir inilah yang disebut sebagai zikir GHAIB AL ISMI.

4. Membaca zikir HUWA, HUWA.

1. Ketika membaca lafaz LA, maka dengan gerakan kepala, lafaz LA tersebut dimulai dari bahu kiri menuju ke bawah ke arah perut, kemudian diputarkan mengelilingi tali pusat lalu diteruskan ke arah atas menuju bahu kanan :

2. Pada waktu berada di bahu kanan itulah lafaz ILAHA diucapan sambil kepalanya dimiringkan ke arah belikat kanannya :

3. Sambil kepala ditekan ke arah hati sanubarinya, lafaz ILA ALLAH diucapkan dengan penekanan pada sudut kiri bawah dada.

Ada tiga tahap adab berdzikir. Pertama, ada lima perkara sebelum berdzikir. Kedua, dua belas perkara pada saat mengerjakan zikir dan ketiga, ada tiga perkara setelah berdzikir.
Lima perkara yang harus dilakukan sebelum berdzikir adalah sebagai berikut:
1. Bertaubat kepada Allah SWT
2. Mandi atau mengambil air wudhu
3. Diam sambil mengkonsentrasikan diri pada zikir dengan mengikhlaskan hati sebelum berdzikir
4. Hatinya meminta tolong ( bertawasul) kepada para wali-wali Allah
5. Hatinya meminta tolong ( bertawasul) kepada Nabi Muhammad SAW
Sedangkan dua belas perkara saat berzikir adalah sebagaoi berikut:
1. Duduk bersila di tempat yang suci
2. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha
3. Membuat bau harum di tempat zikir
4. Memakai pakaian yang halal dan pakai wangi-wangian
5. Pilih tempat yang tenang dan sunyi
6. Pejamkan mata
7. Bayangkan wajah wali Allah di antara kedua mata agak maju ke depan
8. Tetap istiqomah baik dalam keadaan ada orang maupun sepi
9. Tulus ikhlas hatinya saat berdzikir
10. Dzikir utama adalah LA ILAHA ILLA ALLAH
11. Berusaha menghadirkan ALLAH SWT dalam setiap mengucapkan dzikir LA ILAHA ILLA ALLAH
12. Meniadakan wujud lain selain Allah.

Penyusunan Editor : Raja Muhamad Hafidz

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *