Kades Jatian, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember diduga Gelapkan Uang BUMdes 2023

Jember| JejakkasusTV.com – Desa Jatian Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur beberapa hari lagi viral dibeberapa media online, yang mana dari beberapa media tersebut telah memberitakan mengenai mangkraknya program BUMdes Sonar 2023, Selasa 18/11/2025

Menurut salah satu narasumber media ini, yaitu perangkat yang namanya enggan disebut namanya, dirinya menjelaskan bahwasannya untuk BUMdes Sonar Desa Jatian Kecamatan Pakusari, memang betul mangkrak mas, belum beroprasi, untuk ketuanya Mohammad Fadil Sidik, terus Sekertaris nya Devas Febrianto, Bendaharanya Kutiati istri Kepala Desa sendiri, Katanya

Lanjut dia, kalau anggarannya untuk BUMdes pada waktu itu Rp 140 juta, yang 115 juta untuk mesinnya, sisanya untuk operasional sama bangunan sementara. untuk mesinnya yang terbuat dari bambu, ya kalau sekarang masih alat kerangkanya yang dipasang dilokasi mas bukan mesinnya. Imbuhnya

Masih menurut sumber media ini, ketika ditanya dan disinggung oleh media ini dengan pertanyaan apa betul seperti Ketua dan Sekertaris BUMdes Sonar hanya dijadikan formalitas sebuah nama, dia jawab Ya kalau masalah itu saya tidak terlalu tau ya mas, cuman menurut mas Fadil sendiri, beliaunya tidak tau uangnya itu kemana, yang jelas beliau mencairkan dana itu sama bendahara disaksikan sama sekertaris juga, nah uang itu lalu dibawa sama bedaharanya dan setelah itu kurang tau mas dan saya juga ikut juga pada waktu itu. pada waktu mencairkan uang itu saya juga ikut dan bersama Kepala Desa juga, tapi beda kendaraan mas. Ujarnya dengan nada buka tutup seperti orang ketakutan

Harapan saya, pembangunan paving itu harus transparan, terus pengurusnya juga lebih terbuka masalah anggaran dan RAB nya juga, dan harapan saya juga mesin paving itu bisa tetap beroprasi untuk kesejahteraan desa juga. Cetus perangkat yang namanya enggan disebutkan pada saat dikonfirmasi media ini dikediamannya

Disinggung dengan bahasa transparan dan keterbukaan yang dilontarkan dia sendiri, wartawan ini akhirnya memberikan pertanyaan kepada salah satu perangkat yang namanya enggan disebutkan namanya, “Kenapa dengan adanya program BUMdes Sonar untuk program tahun 2023 dan 2024 sampai saat ini sampean selaku perangkat kok diam”?….dan pada akhirnya dia tidak bisa menjawab, kemuan dia seperti orang ketakutan pada saat dikonfirmasi media ini.

Ditempat berbeda, Media ini terus melanjutkan melakukan konfirmasi kepada salah satu pengurus BUMdes Sonar Desa Jatian yaitu Fadil selaku ketua BUMdes Sonar warga Dusun Prasian Desa Jatian Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember, dan akhirnya Fadil selaku ketua BUMdes Sonar menjelaskan, “Memang betul mas saya sebagai ketua dan juga mengakui bahwasannya untuk BUMdes Sonar memang betul mangkrak. Fadil juga menjelaskan masalah total anggaran semuanya Rp 140 juta dan diperuntukan untuk mesin alat paving, namun sampai saat ini bukti mesin tersebut tidak ada, cuman kerangka alat mesinnya saja dan tempat losnya saja yang terbuat dari bambu dan kalau atasnya memakai asbes”, ungkapnya dengan santai

“Disinggung dengan satu pertanyaan kemana uang BUMdes Sonar yang dicairkan tahun 2023 dengan total anggaran Rp 140 juta tersebut?…..dia menjawab, Saya tidak tau mas dan saya bersumpah seratus rupiah pun saya tidak makan uang itu. Kata Fadil dengan ucapan sumpah

Masih menurut Fadil, Uang itu gini mas, waktu pencairan langsung dipegang bendahara, kebetulan bendahara BUMdes Sonar tersebut adalah istri Kepala Desa sendiri, dan nama bendaharanya buk Kutiati. Katanya

Lanjut Fadil, Saya cuman dibuat sebagai ketua saja mas, kalau masalah mau pencairan pengambilan uang di Bank Jatim Jember, saya sendiri ya lihat masalah uang itu, cuman kita bersama- sama pada waktu itu, ada sekertaris, sama bendahara dan ketua, dan juga ada saksi lagi yaitu bendahara Desa. habis gitu uangnya dipegang buk Kutiati bendahara istri Kades. dulunya saya sistemnya kepercayaan mas dan lama- kelamaan kok malah gini, akhirnya saya terus bertanya ke Kades terkait mesin alat paving itu, saya sudah bolak balek tanyak dan alasannya katanya masalah dinamo, masalah listrik mungkin kurang cocok dengan listriknya, katanya gitu waktu saya tanya dan untuk saat ini kalau menurut pak Kades ini mas, ya itu kan dibelanjakan, cuman bahasanya begitu mas, tapi buktinya sampai saat ini tidak ada dan alasannya katanya masih dikembalikan lagi dinamonya, dikarenakan kurang cocok, mungkin dikembalikan ke tokonya. Cetus Fadil

“Saya berharap kepada mas selaku media, tolong ini diluruskan agar kedepannya lebih transparan dan pak Kades ada tindakan lebih lanjut untuk mesin alat paving ini, saya selalu bertanya ke pak Kades, saya tidak enak dan tidak merasa makan uang seratus rupiah pun mas, demi Allah saya sejujurnya ini. Ungkapnya serius

Sementara Seningwar alias pak Riko selaku Kepala Desa Jatian yang dikonfirmasi melalui whatsshap nya menjawab ” Saya telah memerintahkan ke penjual supaya dipasang saja kelengkapan, karena memang dulu saya buka lagi, karena takut hilang dan untuk produksinya akan dimulai tahun 2026, sesuai hasil musdes, karena butuh anggaran dari PAD. katanya

“Untuk biaya pasang listrik 23.000 Watt anggaran kurang lebih 35 juta diluar panel dan modal kerja dan mangkrak karena belum ada instalasi listrik. Pungkasnya (David Afarid / Win) Bersambung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *