PONTIANAK I Jejakkasustv.com -, Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme Mabes Polri, Islah Bahrawi, menegaskan setidaknya ada 4 kelompok yang perlu dihadapi untuk tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Islah Bahrawi menyatakan hal itu di depan Calon Pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dalam kegiatan Sertifikasi Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN
(Institut Agama Islam Negeri) Pontianak Kalimantan Barat, Senin 20 Maret 2023.
Gus Islah sapaannya menjelaskan melalui zoom metting “Ideologi Transnasional datang ke Indonesia rata-rata menunggangi agama. Adapun Ideologi transnasional yang paling banyak di Indonesia setidaknya ada 4 yang paling populer yaitu kelompok Wahabi, kelompok Hizbut Tahrir, kelompok Ikhwanul Muslimin, serta kelompok-kelompok atau totok-tokoh yang ingin menegakkan khilafah,”terangnya.
Lanjutnya “Kelompok inilah yang harus dihadapi kedepan, kalau gagal akan menjadi krikil dalam sepatu kita. Adapun yang bisa mengatasi kelompok ini adalah gerakan kebangsaan dan moderasi beragama,”ungkapnya.
Selain itu ciri lainnya “Mereka biasa melakukan klain kebenaran dan melempar klam kesalahan ke pihak lain dengan ajaran eksklusif. Kalau dibiarkan, sama saja kita menyimpan api dalam sekam,”kiasnya.
Islah juga menjelaskan bahwa semua ideologi transnasional yang masuk ke negara Indonesia kini mulai menyasar anak muda. Hal tersebut karena generasi muda merupakan harapan agar ideologi transnasional. “Kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi IAIN Pontianak, harus tegas perihal ini. Agama bukan untuk tunggangan politik, namun beragama Islam untuk hahmatan lil alamin,”pesannya.
Warek III IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., selepas penyampaian Gus Islah, sekaligus menutup kegiatan SWBK ini mengingatkan kembali, “Kegiatan ini dilakukan agar generasi muda tidak ikut dan terpapar paham radikalisme dan terorisme. Kalau sudah terjerumus akan berurusan dengan hukum dan persoalannya akan menjadi sangat rumit,”jelasnya.
Sebagai bagian dari pimpinan IAIN Pontianak, “Kami memiliki komitmen untuk memenuhi niat orang tua kalian untuk kuliah dengan baik hingga lulus. Jika kami temui terdapat mahasuswa yang ikut kegiatan terorisme akan kami kembalikan ke orangtua. Oleh karena itu, siapapun yang hadir, harus hati-hati akan empat kelompok ini yang dapat mencuci otak. Mahasiswa harus memiliki sikap, tidak boleh abu-abu dan jangan masuk ke wilayah itu,”pintanya.
.Reporter : Hadysa Prana
.Sumber : Humas IAIN Pontianak