Sarolangun-Jambi | Jejakkasustv.com.
Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sarolangun saat ini sangat memprihatinkan. Hampir seluruh akses jalan—baik di pusat kota maupun di pelosok desa—mengalami kerusakan parah. Ironisnya, setiap tahun pembangunan dan perbaikan jalan terus dilakukan dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam jumlah yang tidak sedikit.
Namun, hasil dari proyek-proyek tersebut hanya mampu dirasakan masyarakat dalam waktu yang sangat singkat, antara tiga hingga enam bulan saja, sebelum akhirnya kembali rusak. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait mutu pekerjaan dan efektivitas pengawasan oleh pihak terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sarolangun.
Ketua DPD TOPAN-RI Sarolangun, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa lemahnya pengawasan dan dugaan praktik proyek asal-asalan menjadi penyebab utama hancurnya jalan-jalan tersebut. Bahkan, ada indikasi kuat bahwa proyek infrastruktur ini dimanfaatkan untuk meraih keuntungan pribadi oleh pihak-pihak tertentu, yang diduga turut membagi-bagi keuntungan secara tidak bertanggung jawab.
“Setiap tahun anggaran miliaran rupiah digelontorkan, tapi kualitas jalan tidak pernah bertahan lama. Ini menjadi bukti nyata bahwa pekerjaan dilakukan tidak sesuai spesifikasi, dan pengawasan dari dinas terkait sangat lemah,” ujar perwakilan TOPAN-RI Sarolangun.
Lebih jauh, pihaknya mempertanyakan komitmen pemerintah daerah dalam membangun Sarolangun yang berdaya saing. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin Kabupaten Sarolangun akan terus tertinggal dibanding kabupaten tetangga yang infrastruktur jalannya jauh lebih baik dan berkelanjutan.
TOPAN-RI meminta agar dilakukan audit menyeluruh terhadap seluruh proyek infrastruktur yang dibiayai APBD, serta menuntut agar pihak penegak hukum turun tangan untuk mengusut tuntas indikasi penyimpangan anggaran dan praktik korupsi berjamaah yang diduga terjadi.(Budiman)