Sarolangun,Jambi-Jejakkasustv.com. Pelayanan publik di RS Golden Medika (LGM) kembali menuai sorotan. Sejumlah warga mengaku kecewa setelah gagal menjalani tindakan operasi karena ketiadaan dokter anestesi yang disebut sedang cuti. Ironisnya, pihak rumah sakit tidak menyiapkan dokter pengganti, padahal tindakan operasi merupakan kebutuhan mendesak dan menyangkut keselamatan pasien.
Salah satu keluarga pasien, SP (35), mengungkapkan kekecewaannya kepada awak media. “Kami sudah dua hari datang untuk operasi orang tua kami. Tapi setiap kali datang, pegawai rumah sakit hanya bilang: dokter anestesi sedang cuti,” ujarnya dengan nada kesal.
SP menyayangkan manajemen rumah sakit yang dinilai tidak profesional dalam mengatur jadwal tenaga medis. “Ini rumah sakit, bukan kantor biasa. Harusnya kalau dokter cuti ada penggantinya. Masa pasien ditelantarkan begitu saja?” tegasnya.
Pihak rumah sakit LGM hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun dari keterangan petugas yang berjaga, benar bahwa dokter anestesi sedang cuti dan belum diketahui kapan akan kembali bertugas.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar soal komitmen RS Golden Medika sebagai penyedia layanan publik di sektor kesehatan. Layanan kesehatan sejatinya tidak boleh berhenti, apalagi untuk alasan personal seperti cuti tanpa adanya antisipasi pengganti. Hal ini bisa berdampak fatal bagi pasien yang membutuhkan tindakan segera.
Publik Berhak Bertanya: Apakah Ini yang Disebut Pelayanan Kesehatan?
Pakar kebijakan publik menilai, dalam dunia medis, keberadaan tenaga ahli seperti dokter anestesi tidak bisa digantikan secara sembarangan. Namun pihak manajemen rumah sakit seharusnya memiliki sistem cadangan, apalagi untuk rumah sakit rujukan.
“Kalau benar tidak ada dokter pengganti saat cuti, itu kelalaian manajemen. Bukan hanya pelayanan buruk, tapi berpotensi melanggar hak pasien atas kesehatan,” ungkap seorang aktivis kesehatan yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, keluarga pasien masih berharap agar pihak rumah sakit segera mengambil langkah cepat untuk melanjutkan operasi yang tertunda.(Budiman)