Doa Bersama Iringi Peresmian Langgar Kemampul di Tlogo Sono Pacitan

PACITAN | JKTV – Suasana khusyuk menyelimuti acara peresmian Mushala Apung, atau yang dikenal dengan nama Langgar Kemampul, di objek wisata alam Tlogo Sono, Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Kamis (5/9/2024).

Acara ini dihadiri oleh ratusan masyarakat yang bersama-sama melantunkan sholawat dan doa sebagai bentuk syukur atas berdirinya tempat ibadah tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses pembangunan hingga akhirnya Langgar Kemampul dapat diresmikan dengan sukses.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik secara tenaga maupun materi, sehingga peresmian Langgar Kemampul di Tlogo Sono ini dapat berjalan dengan lancar,” kata Agung Pambudi.

Agung juga berharap dengan adanya Langgar Kemampul ini, wisatawan yang berkunjung ke Tlogo Sono dapat lebih tertarik untuk singgah, tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga mendapatkan pengalaman spiritual

Letak Langgar Kemampul yang strategis, tak jauh dari makam Syekh Tambak Umur, diyakini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi para peziarah.
“Semoga dengan adanya Langgar Kemampul, lebih banyak wisatawan tertarik berkunjung, baik untuk menikmati keindahan alam maupun untuk berziarah ke makam Syekh Tambak Umur, yang lokasinya tak jauh dari objek wisata Tlogo Sono” imbuhnya.

Langgar Kemampul ini didesain unik dengan konsep mushala apung di atas perairan Tlogo Sono, sehingga memberikan pengalaman beribadah yang berbeda.

Selain menyuguhkan pemandangan alam yang memukau, tempat ini juga memberikan ketenangan spiritual bagi para pengunjung.

Agung Pambudi berharap agar wisatawan yang datang tidak hanya merasakan kesejukan alam, tetapi juga merasakan kekhusyukan beribadah di Langgar Kemampul.

“Kami berharap wisatawan yang datang bisa merasakan kesejukan alam sekaligus kekhusyukan dalam beribadah di sini,” tambah Agung.

Tak hanya bagi wisatawan, Agung juga mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan Langgar Kemampul sebagai tempat untuk kegiatan keagamaan rutin keagamaan. Dan menjadi kegiatan spiritual yang mempererat hubungan masyarakat dengan Allah SWT.

“Saya mengajak masyarakat untuk menjadikan Langgar Kemampul ini sebagai tempat kegiatan rutin keagamaan, sehingga kita semua bisa semakin dekat kepada Allah SWT,” ungkap Agung.

Meskipun pembangunan Langgar Kemampul belum sepenuhnya sempurna, Agung Pambudi menyatakan bahwa ke depan akan diupayakan pembenahan sekitar mushola apung secara bertahap.

Ia juga mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama merawat dan menjaga Langgar Kemampul agar terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata yang membanggakan.

“Meskipun masih ada yang perlu dibenahi, kehadiran Langgar Kemampul ini sudah menambah keindahan Tlogo Sono. Saya berharap masyarakat bisa bersama-sama menjaga dan merawatnya,” jelas Agung.

Selain sebagai tempat ibadah, kehadiran Langgar Kemampul ini juga diharapkan mampu membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, potensi ekonomi lokal, seperti usaha kecil dan menengah, diharapkan bisa berkembang lebih pesat.

Agung Pambudi berharap Langgar Kemampul tidak hanya membawa berkah spiritual, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kita berharap keberadaan mushala apung ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan lebih banyaknya wisatawan yang berkunjung,” pungkas Agung.

Peresmian Langgar Kemampul ini menjadi momen bersejarah bagi warga Desa Kalikuning dan Kecamatan Tulakan. Dengan perpaduan wisata alam dan religi, diharapkan Tlogo Sono semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga memberikan kedamaian spiritual bagi setiap pengunjung yang datang.

  • Reporter : Hargo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *