BANYUWANGI | jejakkasustv.com – Sekjen II BP3RI kembali mendatangi Polda Jawa Timur. Kali ini untuk membantu mengawal perkembangan surat laporan dugaan pencabulan.
“Yudi Garuda” ketika dikonfirmasi oleh Awak Media jejakkasustv.com tentang langkah apa yang di lakukan, “Yudi Garuda” menuturkan akan ke Polda Jawa Timur untuk menanyakan sejauh mana perkembangan penanganan surat laporan korban dugaan pencabulan yang dialami oleh bunga (nama samaran) siswi kelas 2 salah satu SMA di Banyuwangi yang diduga di lakukan oleh ayah tirinya (SP).
Ayah kandung korban (EL) setelah mendapat aduan dari anaknya di sertai dengan bukti yang kuat, segera melapor ke polresta banyuwangi 26/9/2022.
Namun karena sudah 1 bulan disinyalir belum ada respon dari APH terkait, maka ayah korban menemui “Yudi Garuda” untuk meminta bantuan pengawalan atas surat Laporannya ke Polresta Banyuwangi yang terkesan lambat.
Setelah mempelajari aduan sang ayah dan dari pengakuan korban sendiri, “Yudi Garuda” segera bersikap dengan mendatangi polda Jawa Timur untuk mempertanyakan kebenarannya (26/10/2022)
Yudi Garuda menjelaskan
“Saya akan menanyakan perkembangan penanganan surat laporan ini mas, Karena sudah 1 bulan diduga belum ada tindakan”, ungkap Yudi.
“Tak hanya itu mas, Saya akan bawa surat aduan ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sampai ke KAPOLRI, karena korban masih bertatus pelajar sekolah dan belum punya KTP. ” Papar Yudi
“Saya akan memperjuangkan nasib bunga untuk mendapatkan keadilan, Karena saya merasa kasihan melihat korban yang tidak berani pulang ke ibu kandungnya karena trauma terhadap dugaan perlakuan ayah tirinya”. ujar Yudi
Lebih lanjut Yudi mengatakan, jika hal ini di biarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi korban yang masih sekolah, bisa-bisa korban putus sekolah dan masa depannya akan suram.
Yudi juga membawa bukti-bukti yang diserahkan ke pihak APH untuk membantu mempermudah kinerjanya dalam menangani dugaan kasus pencabulan ini. Jika masih saja tidak berjalan, maka patut di curigai serta dugaan ada apa dibalik ini semua. Dan Yudi Garuda selaku Sekjen II Lembaga Badan Pemantau Penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia akan terus melakukan pemantauan.
“Saya harap APH jangan malas-malasanlah, karena ini menyangkut masa depan anak bangsa. Jangan sampai bunga putus sekolah atau gagal meraih cita-citanya sebab takut dan trauma atas dugaan perlakuan ayah tirinya. Tolong segera di tindak!, ” Pungkas Yudi.
(JKtv_slametPriaSakti.BWI)