Palembang | jejakkasustv.com – Diskusi Publik dengan tema “Peran Pemuda Sumsel Dalam Mendukung Kenaikan Harga Gabah Padi Untuk Menjadikan Sumsel Mandiri Pangan” digelar di Cafe Sodara X South Station Palembang, Sabtu 22 Maret 2025. Hadir ratusan peserta dari berbagai universitas di Palembang.
Turut Hadir Ketua Pelaksana Dharma Jusuf Bhatoen, Koordinator AMP Zulkifli Saputra Ependi, Sekretaris R
Rico Erdiyanto, Bendahara M.Royhan Fahrezi.
Kemudian, Pemantik Andi Wiradinata,S.Pi, Pemateri Reza Wahya ,S.T,M.devprac, Pemateri M.Iqbal ,S.H,ME, Pemateri Wakil Pimpinan Bulog Sumsel Babel Rasiwan,S.H, Keynote Speak sekaligus Ketua Pemuda ICMI Sumsel Zainul Arifin,S.H,M.H.
Wakil Pimpinan Bulog Sumsel Babel Rasiwan,S.H mengatakan, pemerintah menugaskan Bulog untuk menyerap gabah dari petani.
“Jadi tugas mulia ini untuk memastikan harga gabah Rp 6500 di petani. Jadi kami langsung membentuk tim jemput gabah yang itu kita beli di sentra sentra petani, dan masing-masing kabupaten sudah kami bentuk tim untuk bisa mengawal seluruh jadwal panen yang ada di Sumsel. Selain itu, kami kerjasama dengan TNI, para babinsa dan koordinator penyuluh pertanian di masing-masing wilayah,” ujarnya.
“Ini tentu kerjasama dengan seluruh stakeholder. Karena Sumsel ini adalah 5 besar sentra produksi. Ini tantangan bersama dan Bulog tidak bisa bekerja sendiri dan seluruh pelaku usaha dan harus sama-sama turun ke lapangan harus membeli gabah petani dengan harga Rp 6500,” tambahnya
Dia menjelaskan, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan sentra sentra yang ada di wilayah sumsel untuk mengatur jadwal panen. Jadi jangan bersama-sama tetapi diatur sedemikian rupa agar kapasitas pengolahan kami bisa menyesuaikan dengan jadwal panen.
“Alhamdulillah sampai hari ini proses penyerapan terus berlangsung. Dan puncak panen memang disaat ini di bulan Maret dan April untuk di wilayah Sumsel Babel,” bebernya.
Lebih lanjut dia menerangkan, pihaknya akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk secara bergiliran bergantian menyerap seluruh hasil panen petani dengan harga Rp 6500 panen di sentra sentra panen.
“Kami hanya ditugaskan pemerintah sesuai dengan Badan Pangan Nasional Nomor 16 tahun 2005 untuk membeli gabah kering panen petani dengan harga Rp 6500. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengawal produksi Sumsel Babel dengan harga gabah Rp 6500 . Bulog tidak bisa bekerja sendiri, jadi harus bekerja bersama-sama karena begitu bisa Sumsel memproduksi ini yakni 5 besar nasional,” katanya.
“Termasuk pemuda ikut mengawal seluruh pelaku usaha untuk turun berbarengan dengan Bulog membeli gabah untuk diolah. Nanti hasilnya bisa dikirim ke bulog termasuk juga untuk dijual ke pasaran umum . Karena dua-duanya penting untuk cadangan di Bulog untuk memenuhi kebutuhan pasar umum juga penting. Jadi jangan ada kelangkaan barang di pasar umum ,” tandasnya.
Sementara itu, Keynote Speak sekaligus Ketua Pemuda ICMI Sumsel Zainul Arifin,S.H,M.H menambahkan, untuk gerakan pemuda memang berkontribusi juga dengan pihak bulog itu yang pertama.
“Kami juga mengajak untuk teman-teman pemuda untuk berkomunikasi langsung. Kita harus sama-sama bahwa sentra ini adalah ekosistem . Jadi tidak bisa berdiri sendiri, maka semua didorong pemerintah menaikkan harga gabah tapi secara masyarakat dari hulunya tidak ada.Maka kita dorong di internal pemuda di Sumatera Selatan untuk sama-sama bergerak itu satu, mereka mau turun ke masyarakat untuk juga mau kembali ke daerahnya masing-masing sebagai petani yang bukan hanya sebagai petani karet atau petani sawit saja tapi juga teman-teman yang ada di pemuda itu kita dorong untuk mereka menanam, untuk bertani,” katanya
“Kita juga membangun sentra sentra industri di lokal. Karena di daerah lain di negara lain mereka secara inovasi produk di bidang pertanian itu mereka sudah jauh lebih maju dibanding di tanah kita. Jadi kita dorong untuk maju secara bersama baik dari pemerintah bulog maupun dari masyarakat dan dari pemuda masyarakat dan pemuda. Mari kita bersama-sama kita dorong untuk sama-sama bisa maju. Karena kegiatan pertanian ini turun temurun tidak bisa diserahkan kepada satu generasi. Tapi turun temurun maka ini juga sama-sama didorong bahwa itu menghasilkan, orang tua harus mengedukasi ke masyarakat atau mereka kembali ke masyarakat bahwa pertanian itu bisa membuat orang kaya. Bukan ketika panen itu impor itu akan mematikan petani. itu kita mendorong anak-anak muda untuk bertani,” pungkasnya.