Kematian Q.S. Ali Imran ayat 185,” Setiap yang bernyawa akan merasakan mati

Penyusun : Supriyanto (ilyas) Ketua Umum Lembaga Suwdaya Masyarakat (LSM) Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK)

Kematian hal yang pasti terjadi, tidak bisa dihindari, Meski bersembunyi di dalam benteng yang sangat tinggi dan kokoh

Islam | “kematian tidak ada seseorang pun” mengacu pada fakta bahwa tidak ada manusia yang dapat mengetahui kapan dan di mana ia akan mati. Kematian adalah kepastian yang hanya diketahui oleh Tuhan, dan setiap makhluk akan merasakannya pada saat yang telah ditentukan.

Waktu dan tempat tidak diketahui: Tidak ada seorang pun yang tahu kapan atau di mana kematian akan datang menjemputnya, apakah di negeri sendiri atau di tempat lain, di darat atau di laut.

Hanya Allah yang Mengetahui: Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk waktu dan tempat seseorang akan mati.
Perintah untuk mempersiapkan diri: Karena kematian tidak dapat dihindari dan waktunya tidak diketahui, umat Muslim diperintahkan untuk selalu mengingat kematian dan mempersiapkan diri dengan amal baik.

Kematian pasti terjadi dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya Q.S. Ali Imran ayat 185:

Yang artinya “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati”. Ayat lain yang menegaskan hal ini adalah Q.S. Al-Ankabut ayat 57 dan Q.S. Al-A’raf ayat 34.

Q.S. Ali Imran ayat 185: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”.

Q.S. Al-Ankabut ayat 57: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”.

Q.S. Al-A’raf ayat 34: “Faidzaa jaaa ajaluhum laa yasta’khiruuna saa’atan walaa yastaqdimuun” yang artinya “Jika sudah datang ajalnya, mereka tidak dapat menundanya sedikit pun dan tidak pula mendahulukannya”.

Q.S. An-Nahl ayat 61: “Walau yuaakhidzu allahu alnnasa bima kasabuu maa taraka ‘alaa dhahrihaa min daabbatin walaakin yu’akhhiruhum ilaa ajalin musammaa” yang artinya “Dan kalau Allah menyiksa manusia karena kezaliman mereka, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di atas bumi suatu makhluk pun yang melata, tetapi Allah menangguhkan (hukuman) mereka sampai batas waktu yang ditentukan”.

Kematian tidak bisa dihindari: Ayat tersebut menyatakan dengan jelas bahwa di mana pun seseorang berada, kematian akan mendapatinya. Ini berlaku bahkan jika seseorang berada di dalam benteng yang sangat tinggi dan kokoh, yang secara simbolis berarti berlindung di tempat yang paling aman sekalipun.

Kematian adalah takdir Allah: Kalimat ini juga mengacu pada ayat Al-Qur’an lainnya, seperti Surat Al-‘Ankabut ayat 57, yang menyatakan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Ini berarti tidak ada yang bisa lolos dari kematian, bahkan tidak ada yang bisa menghindarinya kecuali Allah yang berkehendak.

Surat An-Nisa ayat 78 dalam Al-Qur’an, yang artinya, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”.

Kenapa tidak kita persiapkan bekal mulai sekarang dengan ibadah

Hikmah di balik kematian: Ayat ini menjadi pengingat bahwa tidak ada tempat yang bisa menjamin keselamatan dari kematian. Itu juga mengingatkan manusia agar tidak takut berperang karena takut mati, melainkan fokus pada keimanan. Ini juga bisa menjadi renungan bahwa betapa kecilnya manusia dibandingkan dengan kekuasaan dan takdir Allah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *