Misteri Kematian Wanita Jombang di Hutan Lamongan, Diduga Dibunuh Rentenir Karena Motif Ekonomi

Jombang | Tabir misteri di balik penemuan jasad seorang wanita lanjut usia asal Kabupaten Jombang di kawasan hutan Ngimbang, Lamongan, akhirnya terkuak. Kasus tragis yang menimpa Mutmainah (74), warga Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Jombang, ini mengarah kuat pada dugaan pembunuhan berencana dengan motif ekonomi.

​Kepolisian Resor Jombang berhasil mengamankan seorang terduga pelaku yang berprofesi sebagai rentenir, menyusul hasil autopsi yang memastikan korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul.

​​Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengonfirmasi hasil pemeriksaan medis yang krusial tersebut. “Dari hasil autopsi, ditemukan benturan benda tumpul di kepala. Korban meninggal akibat luka tersebut,” ungkap Margono, Selasa (4/11/2025).

​Penyelidikan intensif dimulai setelah pihak keluarga melaporkan Mutmainah tidak kunjung pulang pada Senin pagi. Awalnya menduga kasus pencurian dengan pemberatan, polisi dengan cepat menemukan bukti yang mengarah pada tindak pidana pembunuhan.

​​Dalam perkembangan penyidikan, polisi mengamankan S (46), seorang pria yang bekerja di bidang usaha simpan pinjam atau rentenir. S diduga kuat merupakan aktor utama di balik kematian Mutmainah.

​”Terduga pelaku S sudah kami amankan. Ia bekerja di bidang usaha pinjaman uang. Pemeriksaan masih berlangsung untuk memastikan keterlibatannya secara detail,” tambah Margono.

​Hasil pemeriksaan awal mengindikasikan bahwa pembunuhan kemungkinan besar terjadi di rumah korban. Setelah korban tak bernyawa akibat pendarahan di kepala, jasad Mutmainah lantas dibawa oleh pelaku menggunakan mobil milik korban menuju hutan Ngimbang, Lamongan.

​Di lokasi penemuan jasad, tubuh korban bahkan sempat diduga dibakar oleh pelaku dalam upaya menghilangkan jejak kejahatan.

“Korban meninggal karena pendarahan di kepala. Setelah itu, jasadnya dibawa dan dibakar di kawasan hutan,” jelas Margono.

​​Identitas korban dipastikan melalui pencocokan ciri fisik dan keterangan keluarga, termasuk gigi palsu dan rambut korban. Sementara itu, sejumlah barang berharga milik korban, seperti perhiasan emas dan uang tunai, dilaporkan hilang.

Mobil korban pun sempat ditemukan ditinggalkan pelaku di wilayah Jogoroto, di rumah seseorang yang tidak dikenalnya.
​Meskipun beredar kabar bahwa korban dikenal warga sekitar sebagai ‘orang pintar’ atau dukun, pihak kepolisian belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut. “Informasi soal korban dikenal sebagai orang pintar memang ada, tapi itu masih kami verifikasi. Fokus kami saat ini adalah pembuktian unsur pidana pembunuhan,” tutup Margono.

​Polisi saat ini masih mendalami secara menyeluruh kemungkinan keterkaitan antara utang-piutang dengan aksi kejahatan keji ini, sekaligus menelusuri kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat.

(Jum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *