Jejakkasusutv.com | Kepulauan Nias Sumatera Utara Kab. Nias, 19/10/2025 – Dugaan lemahnya kualitas pekerjaan pembangunan ruas jalan Lolowu–Dola di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, kembali mendapat sorotan tajam.
Meski pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan, namun pihak pelaksana proyek dalam hal ini PT. Karunia Sejahtera Sejati dinilai tidak mengindahkan berbagai catatan dan temuan teknis di lapangan.
Berkat Laoli sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Nasdem sudah turun langsung kelapangan menemui pihak rekanan tertanggal, 09/10/2025 tepat km 18,5 atas keluhan dan keresahan masyarakat setempat.
Ia menyampaikan kepada pihak rekanan Pada saat turun meninjau” kami menekankan agar Kontraktor jangan mengadakan pengaspalan di saat cuaca hujan dengan nada tegas”
Saya sampaikan juga bahwa Pengawasan pekerjaan akan kami lakukan secara ketat baik di lapangan maupun melalui rapat² RDP di Kantor DPRD Sumut.
Kami akan mendorong Badan Pemeriksa Keuangan melakukan pemeriksaan sekiranya nantinya pekerjaan ini ditemukan tahapan yg menyalahi aturan serta merugikan masyarakat, ujar Berkat Laoli selaku anggota DPRD Sumut kepada pihak rekanan yang dihimpun dari Breaking News
Proyek dengan nilai anggaran mencapai Rp31 miliar lebih tersebut merupakan bagian dari program pembangunan infrastruktur jalan provinsi yang dibiayai melalui APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2025. Namun sayangnya, sejak awal pelaksanaannya proyek ini sudah menuai banyak keluhan dari masyarakat sekitar akibat mutu pekerjaan yang dianggap sangat rendah dan jauh dari standar spesifikasi teknis.
Beberapa titik badan jalan yang baru saja dikerjakan sudah mengalami retak-retak, pengelupasan aspal, bahkan di beberapa bagian ditemukan lapisan base course yang tipis dan tidak padat. Masyarakat Desa Lolowu hingga Desa Dola menyebut bahwa kualitas pekerjaan tersebut sangat tidak sebanding dengan besarnya nilai proyek.
Salah seorang warga setempat, Redius Gea menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil pekerjaan yang dianggap asal-asalan.
“Kami sangat heran, proyek nilainya miliaran tapi hasilnya seperti ini. Baru beberapa bulan dikerjakan sudah rusak. Kalau begini terus, uang rakyat hanya habis percuma,” ujarnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Sekretaris LSM GMICAK (Generasi Muda Indonesia Anti Korupsi) Kepulauan Nias, Yason Gea, menilai bahwa lemahnya pengawasan dari pihak pelaksana dan konsultan pengawas menjadi penyebab utama terjadinya penurunan kualitas pekerjaan. Ia juga menyayangkan sikap pelaksana proyek yang dinilai mengabaikan teguran dan rekomendasi lapangan dari pihak DPRD serta Dinas PUPR Provinsi Sumut.
“Tim DPRD dan PUPR Sumut sudah turun langsung ke lokasi, bahkan memberikan catatan teknis agar mutu pekerjaan diperbaiki.
Tapi sampai hari ini tidak ada perubahan signifikan. Artinya, pelaksana proyek terkesan menyepelekan pengawasan pemerintah,” tegas Yason Gea.
LSM GMICAK pun mendesak Gubernur Sumatera Utara dan Kepala Dinas PUPR Sumut untuk segera mengambil langkah tegas dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PT. Karunia Sejahtera Sejati, bahkan bila perlu memasukkan perusahaan tersebut dalam daftar hitam (blacklist) agar tidak lagi mendapat proyek pemerintah di kemudian hari.
“Proyek sebesar ini seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Nias, bukan justru menjadi sorotan karena diduga dikerjakan asal jadi. Kami mendesak Pemprov Sumut bertindak tegas, jangan biarkan uang negara dihambur-hamburkan,” tambahnya.
lagi Yason mengatakan, jalan tersebut belum tentu adanya pembangunan 10 tahun lagi kedepan, sebab ruas jalan itu merupakan urat nadi antara beberapa kabupaten kota yang ada di kepulauan Nias serta arus jalan perekonomian masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. Karunia Sejahtera Sejati belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan dan sorotan publik tersebut. Begitu pula pihak Dinas PUPR Sumut yang dikonfirmasi melalui pesan elektronik belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Masyarakat berharap agar pemerintah provinsi segera turun tangan kembali untuk memastikan bahwa pembangunan ruas jalan Lolowu–DolaKabupaten Nias benar-benar dikerjakan sesuai standar mutu dan spesifikasi teknis, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh warga Kepulauan Nias dalam jangka panjang.
Reporter : Tim#