UPTD Puskesmas Payung Gelar Aksi Pena Rematri

Tanah Karo l jejakkasustv.com – Anemia pada remaja adalah kondisi kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini umum terjadi pada remaja, terutama remaja putri, dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk kurangnya asupan zat besi, pertumbuhan pesat, dan kehilangan darah saat menstruasi. Anemia pada remaja dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, termasuk penurunan konsentrasi, prestasi belajar, dan kebugaran.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2023 menunjukkan prevalensi anemia pada remaja usia 15-24 tahun di Indonesia sebesar 15,5%. Angka ini terdiri dari 18% remaja putri dan 14,4% remaja putra. Selain itu, secara umum untuk semua kelompok umur, prevalensi anemia mencapai 16,2%.

Berdasarkan data dari UPTD Puskesmas Payung tahun 2024 didapatkan beberapa kasus anemia pada remaja puteri di wilayah kerja Puskesmas Payung yaitu sebanyak 56 orang remaja puteri yang mengalami anemia, dari 205 orang remaja puteri yang dilakukan pemeriksaan (sebesar 27%).

Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri sebenarnya sudah dilakukan melalui program pelayanan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), tetapi pada pelaksanaan nya, ternyata banyak remaja puteri yang tidak rutin mengkonsumsi tablet tambah darah yang telah diberikan kepada mereka, yang mana seharusnya remaja puteri harus mengkonsumsi tablet tambah darah 1 butir tiap seminggu sekali dan total 52 butir setiap tahun nya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Puskesmas Payung membuat inovasi yang berjudul “Sayang Calon Bunda Pada Aksi Pena Rematri (Pendampingan Penuntas Anemia Remaja Puteri)”. Dimana remaja puteri sebagai calon bunda nantinya , jika mengalami anemia tentu saja akan berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia, selanjutnya menjadi calon ibu anemia yang dapat mengalami kurang energi kronis ( KEK)
saat hamil nanti. KEK pada ibu hamil tersebut juga nantinya dapat meningkatkan kemungkinan melahirkan anak risiko BBLR dan anak risiko stunting. Diharapkan dengan adanya inovasi ini, dapat memutus mata rantai siklus anemia yang berawal terjadi pada remaja puteri.

Menurut Kepala UPTD Puskesmas Payung, dr.Sherly Agnesia Perangin-angin ada pun keuntungan dan manfaat yang diperoleh dengan adanya inovasi sayang calon bunda pada aksi pena rematri (SAYANG CALON BUNDA PADA AKSI PENA REMATRI (PENDAMPINGAN PENUNTAS ANEMIA REMAJA PUTRI)” ini adalah sebagai berikut :

1.Meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait tentang apa itu anemia serta dampaknya pada kesehatan.

2.Meningkatkan pengetahuan remaja puteri tentang manfaat mengkonsumsi tablet tambah darah serta makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah anemia.

3.Meningkatkan kesadaran dan kemandirian remaja puteri dalam hal meminum tablet tambah darah secara rutin.

Melalui Inovasi SAYANG CALON BUNDA PADA AKSI PENA REMATRI (PENDAMPINGAN PENUNTAS ANEMIA REMAJA PUTRI)” diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja puteri sekaligus dapat menurunkan kasus anemia pada remaja puteri di wilayah kerja Puskesmas Payung.

Reporter : Jepri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *