Mojokerto | jejakkasustv.com – Mojopahit di Mojokerto, Jawa Timur, merupakan sebuah wihara dan kampung yang berkaitan dengan kerajaan Majapahit.
Maha Vihara Mojopahit, merupakan Wihara yang berlokasi di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan
Dibangun pada tahun 1987 atas prakarsa Bhante Viryanadi.
Diresmikan pada tahun 1989 oleh Bhante Ashin Jinarakkhita dan Gubernur Jawa Timur
Memiliki Patung Buddha Tidur yang menjadi ikon wisata Mojokerto.
Patung Buddha Tidur ini merupakan patung Buddha terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di Asia Tenggara
Kampung Majapahit berada di Desa Bejijong
Dapat diakses setiap hari melalui jalan utama yang menghubungkan Jombang dan Mojokerto
Tempat wisata yang lengkap dengan beragam daya tarik, kuliner khas, dan keindahan alam
Tempat yang bagus untuk mereka yang ingin mengetahui sejarah kerajaan Majapahit
Peninggalan Majapahit di Mojokerto Jawa Timur anatara lain :
Candi Tikus
Candi Bajangratu
Situs Lantai Segi Enam
Situs Kedaton atau Sumur Upas
Kolam Segaran
Candi Minak Jinggo
Candi Brahu
Candi Gentong
Situs Mandapa Siti Inggil
Gapura Wringin Lawang
Kerajaan Majapahit lahir saat Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama. Raden Wijaya kemudian bertahta pada 1293 hingga 1309 dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Dalam catatan sejarah, mulanya kerajaan Majapahit berpusat di Mojokerto, Jawa Timur. Namun, pada era Jayanegara (1309-1328), ibu kota dipindahkan ke Trowulan sejak Girindrawardhana berkuasa dan pusat Majapahit berpindah lagi ke Kediri.
Dari 12 raja yang berkuasa hingga akhirnya Majapahit runtuh, ada beberapa raja yang dikenal berkuasa paling lama. Siapa saja itu? Berikut ini rangkumannya dikutip dari buku Sejarah raja-raja Majapahit karya Sri Wintala Achmad.
Lima Raja Majapahit yang Paling Lama Berkuasa:
1. Hayam Wuruk (1350-1389) :
Raja Majapahit yang paling lama memerintah adalah Hayam Wuruk, yakni 39 tahun. Karena lamanya memerintah tersebut, Hayam Wuruk yang mendapat dukungan Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada berhasil membawa Majapahit pada puncak kejayaannya.
2. Girindrawardhana Dyah Ranawijaya (1486-1517)
Meski berkuasa selama 41 tahun, tapi Dyah Ranawijaya memerintah sebagai Raja Majapahit hanya selama 29 tahun. Sedangkan 10 tahun sisanya adalah sebagai adipati bawahan Kesultanan Demak Bintara.
Berbanding terbalik dengan Hayam Wuruk, Dyah Ranawijaya membawa Majapahit pada kehancuran. Kerajaan ini runtuh di tangan Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak Bintara.
3. Jayanegara (1309-1328)
Jayanagara merupakan raja Majapahit II yang menggunakan nama Abhiseka Anantawikramottunggadewa Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Ewa Adiswara. Jayanagara yang memerintah dari tahun 1309 hingga 1328.
Selama berkuasa, Jayanegara dihadapkan pada sejumlah pemberontakan. Misalnya Mandana, Pawagal, Ra Semi, Pu Nambi, Ra Kuti, dan Dharmaputra Winehsuka yang memiliki kisah serta latar belakang sendiri.
4. Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350)
Tribhuwana Tunggadewi atau Sri Tribhuwananottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani merupakan raja Majapahit III. Sebagai ratu, dia memerintah selama 22 tahun dari tahun 1328 hingga 1350.
Semasa berkuasa, Tribhuwana didampingi oleh suaminya yakni Cakradhara atau Kertawardhana. Setelah turun takhta, dia menobatkan Hayam Wuruk sebagai penggantinya di puncak pimpinan Majapahit.
5. Wikramawardhana (1390-1428)
Wikramawardhana (Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama) merupakan raja Majapahit V yang berkuasa dari tahun 1390 hingga 1428. Raja Wikramawardhana adalah suami Kusumawardhani, yang merupakan purti Hayam Wuruk.
Saat berkuasa, Wikramawardhana menghadapi pemberontakan Bhre Wirabhumi yang merupakan putra Hayam Wuruk dari seorang selir.
Pemberontakan bernama Perang Paregreg ini melibatkan Majapahit Barat dan Timur.
Menurut sejarah, beberapa raja Majapahit usai Wikramawardhana memerintah dalam kurun waktu singkat. Hal ini menunjukkan gejolak politik yang tidak juga usai di negeri bentukan Dyah Wijaya tersebut.
Penguasa Kerajaan Majapahit tidak ada yang setangguh Hayam Wuruk. Seorang raja yang dapat menjaga stabilitas politik di dalam negeri sehingga tidak timbul makar dan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. (Red)
https://g.co/kgs/Kcsqqdz
Diceritakan oleh : Abah Oyik Sesepuh Mojopahit Warga Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.