Kerja Sama dengan Universitas Gadjah Mada, Pemkab Bojonegoro Susun RPJMD 2025-2029

Bojonegoro l Jejakkasustv.com –
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan kick-off Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Rabu (26/02/2025). Kegiatan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno, dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah di ruang Angling Dharma, gedung Pemkab Bojonegoro.

Penyusunan RPJMD ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerja Sama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah (Wahono-Nurul), ke Universitas Gadjah Mada beberapa minggu sebelum pelantikan, tepatnya pada 18 Januari 2025. Kunjungan itu untuk menggelar diskusi strategis perumusan arah pembangunan Kabupaten Bojonegoro tahun 2025-2029.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan bahwa seluruh kebijakan, termasuk RPJMD, disusun berdasarkan data dan kajian akademis yang kuat, sehingga pembangunan Bojonegoro semakin terarah, tepat sasaran, dan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.

Pertemuan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro dengan dekan serta akademisi dari Universitas Gajah Mada telah menghasilkan kerja sama yang konkret untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Bojonegoro, termasuk di sektor pemerintahan, tata kelola sumber daya air, pertanian, serta peternakan.

“Kita telah berdialog dan menjalin kerja sama dengan beberapa fakultas di Universitas Gadjah Mada terkait penerapan layanan pemerintah elektronik, pemanfaatan air hujan, pemetaan sumber-sumber air, digitalisasi pertanian, serta peningkatan kesehatan ternak,” jelas Bupati Wahono.

Kerja sama yang disepakati dari pertemuan ini di antaranya pendampingan tata kelola Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan Fisipol, penerapan panen air hujan dan pelatihan vokasi dengan Sekolah Vokasi, penemuan sumber air tanah dengan Fakultas Geografi, dan proses pengembangan geopark ke UNESCO oleh Fakultas Geografi.

Selain itu, Fakultas Pertanian akan menanam tanaman Azola dan memanfaatkan pupuk N bersama petani lokal, Fakultas Kehutanan akan mengembangkan Integrated Forestry Farming System (IFFS), dan Fakultas Teknologi Pertanian akan menginisiasi pusat pengembangan agroindustri modern. Di sektor peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan akan memberikan asistensi dokter hewan dan koas bagi peternak guna meningkatkan kesehatan ternak di Bojonegoro.

Selain penyusunan RPJMD 2025-2029, saat ini sudah berjalan implementasi dari kerja sama yang disepakati. Misalnya, melalui Konsorsium Lintas Fakultas UGM, telah diadopsi teknologi deteksi air untuk pemetaan dan penyaluran sumber air sungai bawah tanah, yang membantu meningkatkan akses air bersih di daerah yang sulit terjangkau.

Selain itu, teknologi penyulingan air minum dari sendang juga telah diterapkan guna menyediakan sumber air layak konsumsi bagi masyarakat.

Di sektor pertanian, Pemkab Bojonegoro mendapat pendampingan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam menerapkan sistem digitalisasi pertanian berbasis Internet of Things (IoT-based smart farming) dan penyediaan drone pestisida di beberapa titik percontohan guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian lokal. Teknologi dari Sekolah Vokasi UGM juga sudah diterapkan untuk pemasangan instalasi pemanen air hujan.

Sinergi antara Pemkab Bojonegoro dan UGM ini diharapkan dapat menghadirkan inovasi dan solusi konkret bagi pembangunan berkelanjutan di Bojonegoro. “Ke depannya, dengan kebijakan berbasis data, kita berikhtiar untuk menghadirkan pembangunan Bojonegoro agar lebih makmur dan membanggakan,” tegas Bupati Wahono

Reporter: Hery.s

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *