PONOROGO | JKTV – Kang Bupati Sugiri Sancoko hadir di tengah-tengah warganya yang saat masih di pengungsian, lantaran terdampak tanah longsor pada minggu lalu. itu semua sebagai bentuk kepedulian dan rasa prihatinya yang mendalam orang nomor satu di Kabupaten Ponorogo ini.
Terlihat Kang Bupati Sugiri Sancoko setelah berkunjung di Desa Tempuran langsung mengujungi lokasi pengungsian di Desa Sriti Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Kepada para pengungsi Kang Bupati Sugiri Sancoko meminta untuk menghindari dampak tanah longsor, dirinya meminta kepada warga, sementara tetap bertahan di barak pengungsian selama masa tanggap darurat bencana.
Dengan curah hujan masih seperti ini, Kata Bupati Sugiri Sancoko, kami menyarankan bertahan dan tetap ditempat pengungsian. “Untuk tindak lanjut kejadian tanah longsor di dua desa ini, kami menunggu ahli volkanologi, lalu kemudian agar di cek betul. Yang kami punya hanya khawatir,” tutur Kang Bupati Giri Sancoko saat dilokasi pengungsian desa Sriti, pada Kamis sore (27/10/2022).
Kang Giri sapaan akrabnya, Bupati Ponorogo juga menjelaskan, situasi sekarang, kita lihat ditempat pengungsian mereka sudah bisa mandiri artinya mandiri dalam hal sudah bisa masak sendiri, gotong royong bersama-sama meskipun bahan bakunya masih kita suplai.“Mereka di tempa pengungsian sudah bisa adaptasi dan masak sendiri untuk keperluan mereka,”tambahnya.
Terkait rumah warga yang rusak terkena longsor, Kang Bupati Sugiri Sancoko mengatakan akan segera mendatangkan bantuan alat berat untuk membantu evakuasi. “Di carikan alat berat, ada solusi setelah itu untuk membangun kembali, segera kita pikirkan,” tegasnya.
Ikut serta dalam rombongan Bupati Ponorogo, Dandim 0802 Letkol Inf. Hirta Juni Adriansyah, Kapolsek Sawoo AKP. Joko Suseno, Danramil Sawoo, Dinsos, BPBD, Forkopimcam Sawoo di dipengungsian di desa Sriti dan Tempuran memberikan bantuan beras 900 kg, memastikan logistik dan posko kesehatan terpenuhi, serta pemenuhan kebutuhan lainnya.
Perlu di ketahui bahwa jumlah pengungsi di Desa Sriti ada 36 KK, 92 jiwa dan di Desa Tempuran ada 150 jiwa pengungsi.(Advetorial).
- Reporter : Anang Sastro, JKTV.