BOJONEGORO l jejakkasustv.com – Seorang janda tua (Mbah Wati) yang tinggal di dusun Jambangan, di ancam Subari Kades Bakalan kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro. yang tak lain adalah kadesnya sendiri, jika Sertifikat atas nama Sarip (almarhum) tidak di serahkan maka mbah Wati akan di tuntut, di jual gak laku, di pakai pinjam bank gak laku juga. Ancam Subari kepada Mbah Wati, atas ancaman tersebut Mbah Wati lalu menyerahkan sertifikat kepada Subari Kades Bakalan pada 7 september 2021 yang saat itu di dampingi Kapolsek Tambakrejo Mujiono (sebelum pensiun), dan juga Bayan perangkat desa setempat.
Mbah Wati menuturkan kepada JKTV Selasa 10/05/22 pukul 09.00,pagi dengan di dampingi Supadi anaknya terkait pengancaman dirinya. Karena yang datang kepala desa dan juga polisi, saat itu juga janda tua itu menyerahkan sertifikatnya kepada Subari.
Lebih lanjut mbh Wati menuturkan hidupnya Sarip terlunta lunta sampai pernah nopang di 5 tempat berbeda walaupun katanya punya anak angkat namun tidak membuat hidupnya Sarip nyaman malah memprihatinkan yang pada akhirnya menopang hidup bersama saya (saudara perempuan Sarip) sampai tutup usia.
Menambahkan Mbah Wati saat Sarip masih hidup memberi wasiat kepada kerabatnya,” siapapun yang merawat aku (Sarip) dialah yang mendapatkan tanah tersebut, dan ikutnya Sarip kerumah saya juga kemauan Sarip sendiri bukan permintaanku,aku juga kasihan kepada saudaraku kalau kleleran (terlunta lunta red),”kata Mbah Wati
Atas kejadian pengambilan sertifikat tersebut “Supadi selaku anak Mbah Wati dan lima saudaranya jika Sertifikat dalam waktu dekat belum di kembalikan oleh Subari atau kades. Makambah Wati akan lapor ke pihak yang berwajib. Dan juga lima anak Mbah Wati akan tempuh jalur hukum, kata Supadi, padahal sertifikat sudah dikasihkan anak angkatnya Slamet Fauzi (Kasun Jambang).
Di tempat terpisah JKTV mengkonfirmasi Subari, terkait proses adopsi anak angkatnya, apakah pengangkatan anak tersebut sudah melalui persidangan di pengadilan, dan bisa menunjukan akta dari Dukcapil yang menerangkan bahwa anak tersebut menjadi anak angkat Sarip, Subari menjawab tidak tau karena aku kepala desa baru pasalnya.
Lebih lanjut tim JKTV mengkonfirmasi Rabu 11/05/22 siang di kantornya terkait dugaan pengancaman Kepada mbah Wati, kades bakalan itu mengelak atau tidak mengakuinya.
- Reporter : Aji JKTV